Punya Sistem Terintegrasi, Voss Tawarkan Air Minum Isi Ulang dari Mata Air Langsung

Senin, 12 Desember 2022 - 16:41
Punya Sistem Terintegrasi, Voss Tawarkan Air Minum Isi Ulang dari Mata Air Langsung

JAKARTA, INFOBRAND.ID - Tingginya kebutuhan akan air minum membuka peluang menjanjikan bisnis air isi ulang. Potensi bisnis air isi ulang itu juga dapat dilihat dari banyaknya depot isi ulang yang semakin mudah ditemui di berbagai tempat. Bahkan, jeskipun telah banyak depot isi ulang, mulai dari mandiri hingga jaringan waralaba, masih banyak brand-brand baru bermunculan menawarkan peluang bisnis.

Yang terbaru ada Voss, brand yang hadir pada tahun 2018 sebagai pilot project, mulai dipasarkan secara massal di tahun 2021. Memasuki tahun 2022, pertumbuhan bisnisnya melesat, hingga kini telah memiliki 30 gerai di Jabodetabek.

Sugi, Co Founder Voss, kepada Infobrand.id dalam kegiatan Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) 2022 mengatakan, bisnis air minum isi ulang sangat menjanjikan karena air minum merupakan kebutuhan pokok. Banyaknya depot isi ulang yang sudah ada di suatu tempat juga menjadi indikator kebutuhan yang sangat tinggi di suatu tempat.

Dari banyaknya depot isi ulang di suatu tempat memang memperketat persaingan bisnis. Namun kondisi tersebut juga semakin mempertegas potensi bisnis air minum isi ulang di suatu wilayah. Dan dengan keunggulan yang ditawarkan, Voss diyakini dapat bersaing dengan depot isi ulang dan merek lain.

Hadir sebagai pendatang baru, menurut Sugi, Voss memiliki sistem yang tidak dimiliki oleh kompetitor, yaitu memiliki sistem integrasi; mulai dari pengambilan dan pengolahan dari sumber mata air langsung, memiliki armada pengangkutan sendiri, untuk mendistribusikan bahan baku dari hulu sampai ke hilir.

“Sistem tersebut menjamin sumber air yang kami gunakan, yang bersumber dari mata air langsung dari gunung salak,” jelas Sugi.

Dengan keunggulan tersebut, Voss yakin dapat bersaing dengan depot dan brand air minum isi ulang yang lain. Bahkan meskipun harga isi ulang Voss lebih mahal di banding depot atau brand lain, Voss akan tetap menjadi pilihan masyarakat.

“Bagi masyarakat mungkin beda 3 ribu rupiah bisa memilih brand lain yang lebih murah, tapi kalau mereka telah teredukasi akan lebih memilih Voss, karena mereka peduli dengan kesehatan keluarga,” ujar Sugi.

Dengan besarnya potensi bisnis air minum isi ulang, Voss pun memberikan peluang kemitraan kepada masyarakat yang ingin memiliki bisnis air minum isi ulang. Dengan investasi Rp295 juta, atau Rp260 juta selama pameran FLEI 2022, Voss menawarkan bisnis yang autopilot, mulai dari pengelolaan SDM atau karyawan, pengelolaan bahan baku, penjualan produk, promisi, hingga pembukuan real-time dan online.

“Kami menawarkan kemudahan bagi calon investor yang ingin menjalankan bisnis. Investor tidak perlu repot-repot mengurus hal-hal seperti operasional depot, bahkan memasarkan produk. Karena semua kami yang urus,” jelas Sugi.

Dengan investasi yang ditawarkan, Voss memperkirakan break even point (BEP) atau balik modal 2,5 tahun atau bahkan bisa lebih cepat. Perkiraan tersebut dengan target penjualan 300 galon per hari. Menariknya adalah Voss telah menyiapkan torent hingga 15-20 ribu liter, sehingga ketika sebuah outlet mampu menjual melebihi target, tidak akan kekurangan persediaan.

Melihat pertumbuhan yang sangat pesat di tahun pertama, Sugi meyakini Voss akan tumbuh pesat di tahun-tahun yang akan datang. Voss sendiri mentargetkan pertumbuhan hingga 300 outlet dalam 3 tahun yang akan datang.

“Selama pameran banyak investor yang berminat, bahkan ada dari luar jawa. Namun saat ini kami memprioritaskan Jabodetabek, mengingat jangkauan sumber mata air yang kami gunakan baru dari Gunung Salak,” tutup Sugi.

Rizal Rasyid
Rizal Rasyid
Rizal Rasyid adalah seorang bisnis konsultan berpengalaman yang telah membantu berbagai perusahaan mencapai pertumbuhan strategis. Dengan keahliannya dalam mengidentifikasi peluang bisnis dan mengoptimalkan operasi perusahaan, Rizal memiliki rekam jejak yang kuat dalam memberikan solusi efektif untuk berbagai tantangan bisnis.